Panduan Berziarah Agama Buddha di India dan Nepal

Pilgrimage needs faith. The more faith, the more happiness. Otherwise, you are just like a tourist looking at ruins.
~ Lama Zopa Rinpoche~
Sang Buddha menyatakan pentingnya melakukan ziarah. Ini kutipan dari sang Dalai Lama pertama:
"Para Bhikku, setelah saya meninggalkan dunia, semua anak-anak yang memiliki keluarga yang baik
dan beriman selama hidup sebaiknya pergi ke empat suci. Di Lumbini, tempat yang tercerahkan lahir,
Bodhgaya tempat yang tercerahkan mencapai kesempurnaan, Sarnath tempat yang tercerahkan
memutar roda Dharma, dan Kushinagar tempat yang tercerahkan mencapai paranirvana." Saya
salah seorang yang beruntung, mencapai salah satu tempat tersuci umat Buddhist. Saya
berkesempatan mengunjungi Bodh Gaya. Hal ini juga membuat saya ingin membagikan
pengalaman dan beberapa pengetahuan untuk melakukan ziarah.
Pilihan Ziarah
Salah satu hal yang penting dalam Ziarah adalah memiliki pembimbing. Seperti yang dikatakan
Lama Zopa Rinpoche, melakukan ziarah tanpa bimbingan imankita hanya melihat reruntuhan.
Berbeda dengan jalan jalan berwisata, penekanan ziarahlebih pada penguatan iman. Berangkat
dengan ditemani dan berada dalam lingkaran orang yang serius akan memperdalam kesadaran
dan kebijaksanaan. Namun seringkali waktu yang kurang pas, atau inginnya kebebasan dapat pergi
sendiri.

Di tulisan ini saya akan menceritakan rute penting, dan cara mencapai tempat suci tersebut.
Semoga membantu perjalanan teman-teman.


Rute Ziarah Mandiri via Kathmandu
Kathmandu - Lumbini (259 Km)
Pertama adalah menggunakan pesawat ke Kathmandu. Untuk mencapai Kathmandu ke Lumbini
bisa menggunakan pesawat terbang Buddha Air (35 menit)atau melalui jalan darat (8 jam).
Rekomendasi 3 hari 2 malam di Lumbini.
Lumbini - Kushinagar (167km)
Lumbini berada di Nepal sedangkan Kushinagar terletak di India. Dari Lumbini pergi dahulu ke
Bhairahawa yang merupakan perbatasan India- Nepal Perbatasan India tutup jam 7.
Dari Bhairahawa menyeberangi batas negara ke Sunauli. Dari Sunauli pergi ke Kushinagar harus
melalui kota Gorakhpur.Gunakan bus dari pemerintah UPSRT sekitar 2 jam, lalu lanjutkan perjalnan dengan bus
ke Kushinagar (50 km). Rekomendasi 2 hari 1 malam. Rangkuman perjalanan ini adalah
Lumbini--->Bhairahawa--->(Melewati Perbatasan) -->Sunauli ----)(Bus) Gorakhpur - ---)
(Bus)  Kushinagar.
Kushinagar- Sarnath (221 Km)
Rute dari Kushinagar menuju Sarnath tidak ada jalur kereta langsung. Jika ingin langsung Kushinagar
menuju Sarnath, bisa menyewa mobil dengan harga 2.500-3.000 ruppee dengan jarak sekitar
225 km dengan durasi 3 jam 30 menit. Cara kedua adalah dengan menggunakan kereta di stasion
deoria pada jam 16.45 dan sampai  di Varanasi jam 9.30 malam. Rekomendasi 3 hari 2 malam,
jangan lewatkan pula kota Varanasi 10 km dari Sarnath yang merupakan kota suci agama Hindu.
Sarnath- Bodhgaya (via Varanasi Stasion 220 km)
Varanasi hanya berjarak sekitar 10 km dari Sarnath, dan merupakan kota yang sibuk. Terdapat
13 kereta api yang akan melewati kota Gaya , dan memakan waktu sekitar 4 jam perjalanan.
Dari Gaya cari taxi untuk mencapai Bodhgaya.
Gaya- Perjalanan Pulang
Kota Gaya sendiri memiliki bandar udara dan stasion kereta. Terdapat banyak pilihan untuk
mencapai bandara internasional, bisa menggunakan kereta/pesawat via New Delhi, atau
terbang via Yangon untuk pulang kembali.

Situs Penting Agama Buddha

Lumbini
Kelahiran Sang Buddha
Siddharta Gautama, adalah putra dari raja Kapliwastu Suddhodana dan putri kerajaan
Kaliyan Maya Devi. Ketika Maya Devi ketika hamil melakukan perjalanan menuju kerajaan ayahnya,
ia beristarahat di taman Lumbini. Akhirnya, ratu Maya melahirkan Siddharta di bawah pohon Sala.
Tempat kelahiran  sang Buddha ini yang akan menjadi tempa didirikan kuil Maya Devi.


Tanda tempat kelahiran sang Buddha di tandai oleh pilar inskripsi yang di bangun oleh Asoka.
Kuil Buddha dari seluruh dunia turut membangun biara di sini.  Sehingga saat ini kota Lumbini
menjadi tempat yang ramai dikunjungi umat Buddha untuk berziarah, belajar agama Buddha
dan bermeditasi
Tempat Penting
Kuil Maya Devi


Kuil Maya Devi menjadi tempat di mana Buddha dilahirkan. saat ini merupakan kuil yang dibangun
diatas kuil yang lama. Di dalam kuil Maya Devi ini terdapat reruntuhan kuil, Maya Devi yang lama.
Tempat lahirnya Buddha sendiri terdapat di dalam reruntuhan sedalam 5 meter.  Ukiran gambar
relief Maya Devi, ibu sang Buddha, memegang batang pohon Sala dengan bayi Buddha atas bunga
lotus. Tepat di sebelah kuil ini terdapat pilar Asokha yang memperingati ziarah raja Asokha
2 abad setelah kelahiran sang Buddha.
Puskarni
Puskarni merupakan kolam suci yang dipercaya sebagai tempat Maya Devi mandi tepat sebelum
melahirkan sang Buddha..
Kapilawastu
Terletak sekitar 27 km sebelah barat Lumbini, reruntuhan kota Sakya Kapilawastu pernah berdiri.
Saat ini arkeologi memperkirakan kota seluas 20,5 hektar, di dalamnya terdapat stupa, biara,
dan benteng kota. Peziarah dapat juga mengunjungi Gerbang Timur , di mana sang Buddha
meninggalkan kehidupan pangeran mencari pencerahan.
Bodhgaya
Buddha Mencapai Pencerahan
Setelah Siddharta melakukan perjalanan spiritual dengan tapa siksa, beliau tidak menemukan Nibbana.
Beliau meninggalkan tapa siksa dan  menerima susu kedelai dari anak ketua suku, Sujata.
Setelah itu, Beliau duduk di bawah pohon bodhi dan dengan hati penuh tekad bermeditasi.
Pada sore itu ,Beliau berhasil mengalhkan Mara. dengan pikiran yang tenang dan suci,
Beliau mendapatkan pengetahuan akan masa lalu,  mata ilahi , dan mencapai
pencerahan yang sempurna.
Kuil Mahabodhi
Kuil Mahabodhi merupakan situs di mana sang Buddha mencapai pencerahan.
Raja Asoka membangun kuil untuk mengenang pencerahan sang Buddha sekitar 260 tahun
sebelum masehi.. Kuil ini dibangun tepat di sebelah timur pohon Budhi yang dipercaya keturunan
pohon Bodhi dari jaman pencerahan sang Buddha. Saat ini, ribuan Bikkhu dan umat Buddha
berkumpul untuk meditasi dan berdevosi di tempat ini. Tidak terdapat satu bentuk devosi di sini,
sebuah mozaik dan budaya Buddha yang luar biasa terjadi di tempat ini. Umat Buddha Vajrayana
Tibet berdoa sambil berlutut hingga paritta dari Bikhu Myanmar, berbeda namun menjadi lanunan
doa yang sangat indah.
Situs Sujata
Setelah melewati 6 tahun latihan menyakitkan dan tanpa hasil, Siddharta mengubah metode tapa jalan
tengah. Ia berjalan menuju hutan Uruvela dengat desa Senanigama, dimana kita masi bisa menemukan
situs rumah Sujata. Di sana berdiri sebuah kuil kecil di bawah pohon Banyan,menggambarkan
Sujata memberi beras susu pada yang tercerahkan.
Sarnath
Buddha Menyebarkan Dhamma pertama kali
Setelah melewati 7 minggu setelah pencerahan, sang Buddha memutuskan untuk mengajarkan
Dhamma pada kelima temannya yaitu Kondanna, Vappa, Bhaddiya , Mahanama, dan Assaji
yang bertapa bersama sebelum Buddha meninggalkan jalan penyiksakan. Ia sampai di Isipatana,
tempat yang akan dikenal sebagai Sarnath. Awalnya para murid menjaga jarak dengan sang Buddha,
tetapi begitu Sang Buddha memulai kotbahnya mereka mendengarkan.  Pada malam itu,
Buddha mengajarkan Dhammacakkappavattana Sutta yang mengantarkan Kondanna mencapai Arahat.
Empat muridBuddha mencapat Arahat empat hari setelah kotbah pertama. Saat ini Sarnat dikenal
sebagai tempat kotbah pertama dan munculnya Sangha yang pertama.
Taman Rusa Isipatana
Merupakan satu komplek taman yang tenang dan terdapat monumen di dalamnya.
Stupa Dhamek berbentuk silinder sepanjang 28,5 meter.  Awalnya dinamakan sebagai Dhammacakka
stupa dan dipercaya sebagai tempat khotbah Buddha yang pertama. Sedangkan para Bhikku
mempercayai Dhammarajika stupa sebagai tempat Buddha memberikan kotbah. Sebagai peziarah
, hal yang terbaik adalah memperlakukan seluruh area sebagai tempat penting dan tetap
berkesadaran penuh di seluruh tempat suci di Sarnath.
Kushinagar

Buddha mencapai Paranibbana
Tiga bulan setelah mencapai umur 80 tahun, sang buddha menyatakan untuk tinggal di kuil Capala
di Vesali. Perjalanan melalui Pava, dimana Beliau ditawari makanan oleh pandai besi Cunda,
Beliau mencapai tempat peristirahatan terakhir di bawah pohon Sala, Kushinagar di pinggir sunga
Hirannavati. Pada tahun 543 sebelum masehin, sang Buddha melewati fase Mahaparanibanna
ketika ia tidak lagi menjadi objek kelahiran kembali.
Kuil Mahaparinibbana
Kuil Mahaparanibbana di bangun oleh pemerintah India pada tahun 1956 sebagai tempat
mengenangkan fase Mahaparanibbana. Patung Buddha Tidur yang menggambarkan keadaan
para Nibbana dibangun sepanjan 6.1 meter pada batu yang besar.  Terdapat pula tiga patung
yeng merepresntasikan murid Buddha yaitu Ananda, Budhadda dan Dabba Malla. Terdapat
tulisan pada jaman Gupta sekitar 15000 tahun yang lalu sebagai hadiah para Bhikku Haribala.

Komentar

Postingan Populer

Agoda